Social Icons

Featured Posts

Pages

Jangan Biarkan Siapa Pun Mencuri Impian Anda

|| || || Leave a komentar


Kami mempunyai sebuah kisah inspiratif yang ingin kami bagikan kepada Anda.

Kepada tamunya, dia bercerita tentang seorang remaja yang bernama Monty Roberts adalah yang pemilik peternakan kuda di San Ysidro yang merupakan putra seorang pelatih kuda keliling yang menjual  keahliannya dari kandang ke kandang, dari arena pacuan  kuda satu ke yang lain, dari pertanian ke pertanian, dan dari peternakan ke peternakan, untuk melatih kuda.

Ketika duduk di kelas terakhir sekolah menengah, dia  diminta menulis makalah tentang ingin menjadi apa dan  ingin mengerjakan apa setelah dewasa nanti.

Malam itu dia menulis makalah sepanjang tujuh halaman  yang bercerita tentang cita-citanya bahwa entah kapan  dia akan memiliki sebuah peternakan kuda. Dia menulis tentang mimpinya secara rinci dan dia bahkan  menggambarkan diagram peternakannya seluas 80 hektar,  lengkap dengan lokasi semua bangunan, kandang, dan  arena pacu. Selanjutnya dia menggambar sebuah denah  untuk rumah seluas 375 meter persegi yang akan dia  bangun di tanah peternakan seluas 80 hektar.

Dia mencurahkan seluruh hatinya dalam melaksanakan  tugas itu dan keesokan harinya dia menyerahkan makalah  itu kepada sang guru.


Dua hari kemudian dia menerima kembali makalah itu.  Di halaman depan tertulis sebuah F berukuran besar  berwarna merah dengan sebuah catatan yang berbunyi: 
"Temui saya sepulang sekolah."

Anak laki-laki dengan mimpi besar itu pergi ke gurunya setelah usai pelajaran dan bertanya: "Mengapa saya mendapat nilai F?"

Guru itu berkata: "Ini mimpi yang sangat tidak realistis  bagi remaja sepertimu. Kau tidak mempunyai uang.  Kau berasal dari keluarga yang berpindah-pindah.  Kau tidak mempunyai sumber daya. Memiliki tanah  pertanian menuntut uang dalam jumlah besar sekali.  Kau harus membeli tanah. Kau harus membeli kuda-kuda  bermutu dan belakangan kau harus membayar mahal untuk  pejantan unggulan. Tidak ada kemungkinan kau akan  meraihnya."

Kemudian sang guru menambahkan: "Jika kau mau menulis  ulang makalah ini dengan sasaran yang lebih realistis, barangkali saya dapat meninjau kembali nilaimu."

Pemuda itu pulang untuk memikirkannya lama sekali. Dia bertanya kepada ayahnya tentang yang harus diperbuatnya. 

Ayahnya berkata: "Lihat ya Nak, kau harus memecahkannya sendiri. Bagaimanapun, menurut Ayah ini keputusan yang penting sekali bagimu."

Akhirnya sesudah merenungkannya selama seminggu, anak itu menyerahkan makalah yang sama, tanpa perubahan sama sekali.

Kepada sang guru dia berkata: "Anda boleh tetap memberi saya nilai F, tetapi saya juga tetap akan mempertahankan mimpi saya."

Monty Roberts kemudian berpaling kepada sang tamu dan berkata: "Saya menceritakan kisah ini karena saat ini Anda duduk di rumah 375 meter persegi di tengah peternakan kuda seluas 80 hektar milik saya. Saya masih menyimpan makalah itu dan membingkainya untuk 
dipasang di atas perapian."

Dia menambahkan: "Bagian terbaik cerita ini adalah dua tahun yang lalu guru yang sama telah membawa 30 siswa berkemah di tanah peternakan saya selama seminggu. 

Ketika berpamitan, mantan guru saya berkata: "Maaf, Monty, sekarang aku mengaku. Sewaktu menjadi gurumu, aku telah menjadi pencuri  mimpimu. Selama karir mengajarku, 
aku telah mencuri mimpi-mimpi muridku sendiri, banyak sekali. Untungnya kau memiliki tekad yang cukup kuat untuk tidak menyerah."

Cerita berakhir di sini.

Yang bisa kita pelajari dari cerita di atas adalah: Jangan membiarkan siapa pun merenggut mimpi-mimpi Anda. Ikuti kata hati Anda, tak peduli apa pun.Karena tanpa impian mustahil kita bisa meraih apa yang kita inginkan.